Program Studi Islam UIN Sunan Kalijaga menggelar kuliah umum bertajuk “Personal Branding x Talents Mapping: Cara Cerdas Menata Masa Depan”
Bu Kitik Intarti, S.S., M.A., bersama Prodi Studi Islam
Yogyakarta — Program Studi Studi Islam UIN Sunan Kalijaga menggelar kuliah umum bertajuk “Personal Branding x Talents Mapping: Cara Cerdas Menata Masa Depan” pada Rabu, 19 November 2025. Acara ini menghadirkan Kitik Intarti, S.S., M.A., seorang konsultan Talents Mapping sekaligus pendiri Halo Kitik dan IFRAME Solusi Multimedia.
Dalam paparannya, Kitik menekankan pentingnya mahasiswa memahami diri melalui bakat alami dan pola perilaku personal. Menurutnya, “di era digital, identitas seseorang dibangun melalui jejak rekam, kompetensi, jejaring, dan bagaimana ia mengemas nilai dirinya.” Ia menjelaskan bahwa personal branding bukanlah pencitraan, melainkan karakter autentik yang konsisten dan berdampak jangka panjang.
Kitik juga memperkenalkan konsep Talents Mapping (TM) sebagai fondasi pengembangan diri. Melalui instrumen ST30, mahasiswa dapat mengetahui potensi bawaan, kekuatan utama, hingga peran yang paling cocok untuk mereka di dunia kerja maupun organisasi. “TM membantu seseorang bekerja sesuai zona Easy, Enjoy, Excellent, Earn. Inilah ciri minat dan bakat yang tepat,” ujarnya.
Materi kemudian dilanjutkan dengan pemahaman mengenai sudut pandang karakter manusia, di mana setiap kecenderungan baik suka menyendiri maupun suka bergaul memiliki kekuatan masing-masing jika ditempatkan pada peran yang tepat. Peserta juga diajak melakukan tes bakat gratis melalui platform Halo Kitik dan mempelajari cara membaca hasil ST30 menggunakan teknologi AI.
Di hadapan para mahasiswa, Kitik menyampaikan pesan reflektif agar generasi muda siap membangun diri, keluarga, organisasi, hingga bangsa berdasarkan pemahaman mendalam tentang siapa diri mereka. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung aktif dan antusias.
Agenda ini diharapkan mampu membantu mahasiswa Prodi Studi Islam dalam mempersiapkan masa depan akademik, karier, serta kontribusi sosial-keagamaan secara lebih terarah.