4-5/12/2024 Prodi Studi Islam mengadakan Bimbingan academic writing dan reading dengan pembicara yang handal salah satunya pak Ahmad Al-Anwari beliau menegaskan bahwa pendidikan tinggi yang sering menentukan kesuksesan mahasiswa: menulis dan membaca akademik. Meskipun keterampilan ini sangat mendasar, banyak mahasiswa di berbagai belahan dunia yang masih menghadapi tantangan dalam menguasainya. Menulis dan membaca akademik adalah tulang punggung pendidikan di universitas. Keduanya memberdayakan mahasiswa untuk menganalisis, menginterpretasi, dan mengomunikasikan ide-ide kompleks secara efektif. Melalui membaca, mahasiswa memperoleh pengetahuan, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan belajar untuk terlibat dalam diskusi ilmiah. Sementara itu, menulis memungkinkan mereka untuk memberikan kontribusi dalam diskusi tersebut dengan menyajikan argumen yang logis dan gagasan orisinal.

Namun, menguasai keterampilan ini membutuhkan usaha, latihan, dan bimbingan. “Kemampuan untuk menulis dan membaca secara akademik tidak hanya memengaruhi nilai mahasiswa tetapi juga mempersiapkan mereka menghadapi tantangan profesional dan intelektual di luar kampus.”

Mahasiswa tahun pertama khususnya menghadapi kurva pembelajaran yang curam saat mereka beralih dari sekolah menengah ke tuntutan kerja tingkat universitas. Kurangnya pemahaman tentang konvensi akademik dan masalah manajemen waktu adalah hambatan umum.

Untuk mengatasi tantangan ini, universitas di seluruh dunia mengambil langkah proaktif. Pusat penulisan dan lokakarya telah menjadi semakin populer, menawarkan bantuan pribadi kepada mahasiswa. Sumber daya daring, seperti alat sitasi dan panduan penulisan akademik, juga memberikan dukungan tambahan.

Mahasiswa sendiri juga dapat mengambil inisiatif untuk meningkatkan keterampilan mereka. Bergabung dalam kelompok belajar, meminta umpan balik dari teman dan dosen, serta meluangkan waktu secara rutin untuk membaca materi akademik adalah beberapa strategi yang efektif.